Postingan

BANJIR DARAH DI BOROBUDUR

Banjir Darah di Borobudur Jilid 01 Banjir Darah di Borobudur Jilid 02 Banjir Darah di Borobudur Jilid 03 Banjir Darah di Borobudur Jilid 04 Banjir Darah di Borobudur Jilid 05 Banjir Darah di Borobudur Jilid 06 Banjir Darah di Borobudur Jilid 07 Banjir Darah di Borobudur Jilid 08 Banjir Darah di Borobudur Jilid 09 Banjir Darah di Borobudur Jilid 10 Banjir Darah di Borobudur Jilid 11 Banjir Darah di Borobudur Jilid 12 Banjir Darah di Borobudur Jilid 13 Banjir Darah di Borobudur Jilid 14 Banjir Darah di Borobudur Jilid 15 Banjir Darah di Borobudur Jilid 16 Ba

DYAH RATNA WULAN

Daftar isi    Dyah Ratnawulan - 01   Dyah Ratnawulan - 02   Dyah Ratnawulan - 03    Isi Dyah Ratnawulan 01   Majapahit, abad ke empat belas. Setelah Sang Prabu Kertarajasa mangkat pada tahun 1309, putera mahkota, Raden Kalagement naik tahta Kerajaan Majapahit menggantikan kedudukan ayahnya, dan bergelar Sang Parbu Jayanagara. Akan tetapi, raja muda ini banyak menimbulkan perasaan kecewa dan tidak senang di kalangan para panglima tua, yaitu panglima-panglima mendiang Prabu Kertarajasa. Banyak hal yan tidak mereka setujui berhubung dengan penobatan itu. Pertama menurut faham mereka, Raden Kalagement masih terlampau muda untuk memikul tugas menjadi raja di Kerajaan Majapahit yang demikian besar dan jaya dan mereka menyangsikan apakah pemuda yang baru berusia lima belas tahun ini akan dapat memberi pimpinan yang bijaksana seperti mendiang ayahnya. Kedua, mereka berpendapat bahwa sungguhpun Raden Kalagemet merupakan putera tunggal karena keturunan yang lain adalah putriputeri belaka, nam